Minggu, 11 Juli 2010

Si Tukang Bubur Naik Haji

Bang Sulam sehari-hari bekerja sebagai tukang bubur, ia berjualan setiap hari dan hasil dari jualannya ditabungkan sedikit demi sedikit setiap harinya. Ia berkeinginan untuk memberangkatkan ibunya naik haji ke tanah suci. Setiap malam ibunya berdoa agar ia bisa pergi naik haji. Berbagai cara dan rintangan di tempuh oleh Bang Sulam dan istrinya, mulai dari para tetangga yang memperolok-olok istri bang Sulam karena takkan mungkin ia bisa memberangkatkan ibunya naik haji dari bekerja sebagai tukang bubur, sampai-sampai bang sulam dituduh meminjam banyak uang di bank agar ibunya bisa naik haji sampai menggadaikan rumah dan isinya. Kemudian Bang Sulam membawa ibu dan istrinya ke pesantren dan meminta doa kepada anak-anak pesantren agar ibunya bisa naik haji tahun depan, sebagai imbalannya anak-anak yatim piatu itu diberi bubur hangat. Setiap malam ibunya berdoa agar bisa diberikan rezeki.

Akhirnya Bang Sulam mendapat panggilan dari Petugas Bank dan suatu keajaiban terjadi, karena tabungan Bang Sulam sudah mencapai 5 juta dan ia berhak di ikutkan undian dan Bang sulam memenangkan undian Mobil BMW.

Tapi dasar orang kampung tokoh yang diperankan oleh Mat Solar ini malah menolaknya, bang sulam mengatakan “Apa nggak ada hadiah yang untuk naik haji gratis” tidak ada jawab teller bank itu, dan teller itu kemudian mengatakan “Bapak harus membayar pajak dari hadiah mobil ini sebesar 175” lalu bang sulam berkata 175 ribu? Tidak tapi 175 juta, kontan saja bang sulam naik pitam, saya kalau diberi hadiah mau tapi kalau dimintai duit sebanyak itu saya tidak mau, kembalikan uang tabungan saya dan saya tidak akan menabung disini.

Dasar orang kampung tidak tahu masalah yang sebenarnya, bang Sulam lalu bergegas ingin pergi tapi teller bank itu melarangnya dan memberikan penjelasan agar bang sulam mengerti.

“Bapak bisa menjual mobil ini kemudian dengan uang itu bapak bisa membayar pajak tersebut dan bapak masih mendapatkan uang sisanya” Bang sulam kemudian bertanya “uang sisanya itu bisa tidak dipakai untuk mengongkoskan mak saya untuk pergi haji” jangankan emak bapak, satu RT bisa bapak bawa untuk naik haji” mendengar ucapan teller bank itu si Sulam langsung pingsan (ini bagian terlucunya).

Akhirnya Bang sulam dan keluarganya bisa naik haji dan bang sulam tak lupa pula membawa pengurus pesantren tempat ia meminta doa agar ibunya bisa naik haji dan juga penjaga mesjid dikampungnya.

****

Kisah diatas adalah Kisah Sinetron Maha Kasih (kisah Si Tukang Bubur yang Naik Haji). Sinetron tersebut adalah ide cerita dari Ustadz Yusuf Mansur.

Sinetron ini juga diselingi dengan tausiyah singkat dari Ustad Yusuf yang bercerita jika ALLAH berkehendak maka terjadilah, Allah akan mendengarkan doa dan pinta dari hambanya yang benar-benar meminta dengan tulus. Sulam walaupun hanya seorang Tukang Bubur tapi ia berkeinginan untuk memberangkatkan ibunya ke tanah suci, benar-benar niat yang suci, ALLAH mendengar dan melihat semua itu, dan ALLAH memanggil mereka sekeluarga untuk bisa menginjak rumah ALLAH, mereka sekeluarga akhirnya berangkat Naik Haji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar